Brosist sobat pembaca setia,, keadaan atau kondisi
sebuah kendaraan pada dasarnya akan terus menurun seiring perjalanan
waktu, jika disaat pertama kali beli motor, bannya masih terlihat jelas
alurnya, namun kini setelah 2 tahun pemakaian kondisinya sudah botak,
tanda harus diganti… Pun begitu halnya dengan part-part yang lain
seperti kanvas rem, kopling, dalaman mesin, kelistrikan dan part
lainnya… Dalam istilah akuntansi, menurunnya kemampuan suatu aset (dalam
hal ini motor) disebut dengan penyusutan atau biasa dikenal dengan
istilah depresiasi…
Depresiasi, tujuan sederhananya dalam pencatatan aset adalah agar
aset tersebut dinilai sesuai keadaan sebenarnya, jika harga motor saat
pembelian 20juta rupiah,, tidak pas rasanya jika 10tahun kemudian
nilainya masih dicatat 20juta juga,, pasti sudah turun seiring pemakaian
sehari-hari… Terus berapa nilai penurunannya….?? Naaaahh ini dia
permasalahannya,, setiap kendaraan dalam pemakaiannya sehari-hari jelas
berbeda-beda jarak tempuhnya,, ada yang dipakai 10 km/hari,, ada yang 20
km/hari ada juga yang hingga 100km/hari… Jadi sebetulnya tidak ada
patokan pasti,, yang ada adalah subjektifitas dari sang pemilik
bagaimana motor tersebut seharusnya disusutkan melalui metode-metode
yang ada…
Penyusutan secara garis lurus adalah yang paling sering dan yang
paling mudah untuk dilakukan,, jika kita berasumsi bahwa umur kendaraan
bermotor adalah 10tahun, harga pembelian diawal tahun 2010 = 20juta,
maka besar penyusutannya per tahun adalah sebesar 20juta/10tahun =
2juta/tahun… Aset kendaraan tersebut akan dicatat sebesar 10juta saja
pada akhir tahun 2014, dimana nilai penyusutannya adalah 10juta atau
2juta x 5 tahun (2010-2011-2012-2013-2014)…
Perhitungan di excel:
Kepana 10 juta? karena nilai buku pada tahun kelima adalah 10jt ditambah nilai residu 0jt=10jt.
Naaaahh terus bagaimana jika asumsinya harga motor di akhir tahun
ke-10 adalah 2juta, karena masih bisa dijual second… Yuup,, tinggal
dilakukan penyesuaian saja.. Nilai akhir aset pada akhir masa
ekonomisnya disebut nilai sisa aka nilai residu,, jadi perhitungannya
kita kurangi dulu harga pembelian awalnya dengan nilai residu tersebut…
20juta – 2juta = 18juta,, nilai inilah yang akan disusutkan sepanjang
tahun hingga 10tahun atau sebesar 1,8juta/tahun… Naaah nilai motor pada
akhir tahun 2014 adalah sebesar 11juta dimana nilai penyusutannya adalah
9juta atau 1,8juta x 5 tahun…
Perhitungan di excel:
Kepana 11 juta? karena nilai buku pada tahun kelima adalah 9jt ditambah nilai residu 2j=11jt.
Naaaah itu dia brosist,, sebenarnya masih banyak metode penyusutan
lainnya,, namun butuh perhitungan lebih rumit dan ribet nulisnya… :mrgreen:
tapi gpp,, kita mulai dari yang paling gampang aja, yang penting ngerti
konsepnya… Ohh ya,, kalo bagi orang pribadi, kadang kita tidak pernah
menghitung-hitung depresiasi ini ya, cari gampang aja, tinggal cek harga
di koran, langsung dapet harga pasaran,, ya khaaannn… :D
Okkkeee,, sekian saja artikel kali ini,, semoga berguna ya…
Di sadur dari http://mansarpost.com/2014/12/15/yuuukk-menghitung-penyusutan-aka-depresiasi-atas-kendaraan-bermotor/ dan di sempurnakan lagi dengan tambahan ilustrasi di excel, agar pembaca lebih mudah untuk memahami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Menghitung penyusutan"
Posting Komentar