Sebelas alasan mengapa lamaran kamu tidak kami terima.
Perhelatan
wisuda dan perayaan kelulusan telah berakhir, dunia kerja yang
sebenarnya sedang menanti. Para lulusan segar, dengan semangat membara
datang menyerbu informasi lowongan pekerjaan, secara online lewat
website, dan twitter, atau secara offline lewat mading di kampus hingga
memburu info loker di koran-koran nasional. Terlepas dari “parasut” yang kalian pergunakan, beberapa dari kalian TIDAK MEMPERSIAPKAN “parasut” sama sekali, dan hal ini mengakibatkan kalian mendarat dengan keras dan menyakitkan.
Perusahaan
yang ingin mempekerjakan kalian mengerti bahwa tidak semua lulusan
memiliki kemampuan yang sama. Terkadang kami mempekerjakan Fresh Graduate seperti kamu, dan memberikan posisi pekerjaan pemula atau Entry Level Position,
tapi lebih sering kami lebih memilih TIDAK memperkerjakan sama sekali,
karena kamu tidak cocok dengan kebutuhan kami. Kandidat yang lebih
mengesankan menangkap PERHATIAN kami, atau terkadang kalian sekedar
korban dari ekspresi yang tidak terkendali (baca: lebay) dari diri
kalian sendiri (yang membuat kalian gagal pada proses interview).
Sebenarnya
banyak dari kalian yang memiliki keahlian dan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan akan posisi pekerjaan, atau mendapatkan kesempatan untuk
interview kedua kali, namun kalian menyia-nyiakannya begitu saja.
Kemampuan
wawancara yang buruk membawa kalian kedalam kegagalan. Kenapa? Apakah
karena kalian? Sistem dukungan keluarga kalian? Staf layanan karir dari
kampus kalian? Apapun alasannya, ada tema konsisten penyebab mengapa
kalian tidak mendapatkan perkerjaan yang kalian lamar.
Ini bukan
pertama kali kalian mendengarnya dan ini juga tidak akan menjadi yang
terakhir kali, namun seiring dengan berkembangnya kualitas resume dari
lulusan kampus kalian, berikut adalah alasan teratas mengapa kami
memutuskan untuk TIDAK mempekerjakan kalian.- Resume kalian lebih panjang dari profesional yang memiliki pengalaman kerja 25 tahun. Kami menghargai hasrat kalian untuk menunjukan pekerjaan kelas, penghargaan SMA, kerja keras di extra kurikuler, dan tiga proyek marketing kalian. Namun kami perlu MELIHAT kejelasan dan definisi dari resume kalian. Buat resume kalian RELEVANT, SINGKAT, FOKUS. Resume yang PANJANG tidak membuat kami terkesan, resume yang teramat singkat juga berbahaya “memang kamu tidak punya kegiatan selain masuk kelas?”.
- Kalian tidak bersiap diri untuk wawancara dengan kami. Kamu mungkin seorang pencari internet ulung lebih dari pewawancara, jadi kenapa tidak meluangkan beberapa menit stalking tentang perusahaan kami?
[x] Kalian tidak melihat website kami.
[x] Kalian tidak melakukan research kecil dari LinkedIn atau Twitter atau SocMed lainnya.
[x] Kalian tidak mempelajari bahasa tubuh pewawancara: melakukan kontak mata; belajar mempertahankan percakapan yang natural; memberikan jawaban cerdas untuk pertanyaan yang sulit.Kami tidak selalu peduli terhadap jawaban kalian, namun lebih menilai penguasaan diri dan proses berfikir kalian ketika menjawabnya. - Kalian tidak membawa pertanyaan untuk kami. Cari pertanyaan yang bisa kalian tanyakan secara online, tanya ke Google! Lalu temukan 30 pertanyaan yang belum pernah orang lain tanyakan. Tunjukan pada kami bagaimana kalian mengumpulkan informasi. “Apakah kalian ingin kami berfikir, kami akan mengerjakan tugas kalian nanti, atau kalian akan selalu siap setiap harinya?”.
- Kalian menulis ucapan terima kasih dan hanya menggunakannya untuk berterima kasih. “Saya juga menikmati waktu wawancara, jadi jangan cuma berterima kasih saja, ADD VALUE!”. Gunakan ucapan (via email atau kartu) untuk menunjukan passion kalian terhadap pekerjaan ini. Refleksikan apa yang kalian pelajari selama proses interview. Konfirmasikan kenapa kalian adalah kandidat yang kami impikan.
- Kalian BERPAKAIAN untuk GAGAL. Tempat kerja kami CASUAL, pada banyak kesempatan kami tampil CASUAL. Akhir-akhir ini memang banyak kantor yang CASUAL, tapi untuk interview seharusnya kalian TIDAK berpakaian CASUAL. Jeans, chinos, t-shirts, sundressed dan apapun yang kalian kenakan ketika akhir pekan atau ketika pergi ke klab malam (bahkan yang keren sekalipun) TIDAK akan pernah pantas. Kami ingin tahu bagaimana penampilan kalian ketika kami membawa kalian menemui klien. Tunjukan bahwa kalian mengerti etika ini.
- Kalian tidak tahu apa yang ingin kalian lakukan. Serius tidak tahu? Begitu juga sebagian besar penduduk bumi. Namun ketika kalian berkata kepada kami bahwa, kalian pada dasarnya berkata, “tolong investasikan banyak waktu dan uang kepada saya,dan mungkin itu membantu saya memahami bahwa nantinya saya ingin melakukan hal lain lagi”. Yakinkan kami bahwa kalian ingin berkerja disini sepanjang hidup kalian, resume kalian harus membantu mencitrakan itu, ungkapan terima kasih kalian harus menguatkan maksud kalian pertama kali melamar pekerjaan ini, jaga fokus pembicaraan kalian pada poisisi yang kalian lamar. Kami tidak mencari SUPERMAN yang sanggup memenuhi banyak kualifikasi (jika ya kami pasti menyebutkannya dalam deskripsi lamaran). Karena kami tidak tertarik terhadap kandidat yang tidak 100% fokus pada kesempatan yang diberikan langsung ke genggamannya.
- Kalian tidak mengerti social media (tapi kalian berlagak mengerti). Kami tidak berharap kalian ahli dalam semua hal terutama kalian baru saja lulus, tapi resume kalian meng-klaim ahli social media. Bergaulah ketika dimasa sekolah, ceritakan kepada kami bahwa kalian terbuka terhadap kehidupan sosial. Jangan mencoba mengesankan dengan menulis “Expertise” pada hal yang belum kalian kuasai.
- Kalian
tdkTIDAK melakukan PROOFREAD. Jika kalian tidak bisa mengeliminasi struktur kalimat yang buruk atau salah mengeja dari resume atau surat lamaran yang kalian tulis, bagaiman kami mengharap kalian untuk menulis laporan untuk klien yang tanpa-error? Dan bagaiman kalian pikir perasaan klien kami ketika mereka mendapatkan email yang memiliki banyak kesalahan? - Kalian tidak memiliki profil LinkedIn. LinkedIn merupakan tempat kalian menunjukan kemampuan profesional yang kalian miliki, meskipun kemampuan tersebut baru kalian kuasai.
- Lakukan sekali internship/ magang (atau dua atau tiga kali). Tidak ada yang membuat kalian lebih menarik dari mengetahui bahwa kalian pernah mengalami situasi kerja yang sama. Magang juga membantu kalian untuk memutuskan apakah pekerjaan yang sedang kalian jajaki memiliki struktur yang cocok untuk kalian (hal ini menghemat waktu dan energi kita berdua jika ternyata kalian tidak suka bekerja dengan kami). Resume dengan Internship lebih bertahan dari proses penyaringan dari yang tidak mengandung internship.
- Kalian tidak memiliki etika seorang profesional. Kalian terlambat 2 menit. Kalian memalingkan muka ketika berjabat tangan, kami memperkenalkan seorang kolega dan kalian bahkan tidak menanyakan apa pekerjaannya. Kenapa saya harus mempertemukan kalian dengan klien saya? Kenapa?
Kalian dan keluarga kalian sudah menginvestasikan banyak waktu dan uang untuk kelulusan! Dibutuhkan sedikit lagi usaha untuk memastikan kalian tidak menghancurkan kesempatan ketika interview.
- Susun Resume yang proporsional -tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek- Resume berperan sebagai pembuka jalan untuk mendapatkan kesempatan wawancara.
- Persiapan untuk proses wawancara membuatmu terlihat seperti rock star ketika percakapan berlangsung.
- Tanyakan pertanyaan yang cerdas ketika interview, hal ini sangat berpengaruh.
- Gunakan ucapan terima kasih untuk mengungkapkan sisi kalian yang lebih mengagumkan sehingga kami tambah berfikir bahwa kalian kandidat terbaik.
- Gunakan pakaian yang rapi dan profesional -membuat kalian merasa lebih nyaman ketika meeting berlangsung.
- Selalu Fokus.
- Social Media merupakan hal umum namun jangan terlalu berlebihan mempergunakannya ketika proses wawancara berlangsung.
- Tidak ada TYPO!
- LinkedIn sangat berpengaruh -Kalian menjadi lebih mudah ditemukan dan terlihat profesional.
- Internship membuat kalian terlihat dalam keramaian resume.
- Latihan bersalaman dirumah!
Sumber gambar: Mark O’Toole slide presentation
0 Response to "11 Alasan Kenapa Lamaran Kerja Kamu Tidak Diterima"
Posting Komentar