Semua orang mempunyai mimpi.
Tapi tidak setiap orang memiliki mimpi
yang besar … mimpi yang tinggi
Masih banyak orang yang mimpinya
sederhana, tidak muluk muluk.
Keluarga pak Suyatkong hidup
sederhana, biasa menjalani kehidupan mengalir seperti air.
Dididik oleh orang tuanya untuk hidup
sederhana, Sudah terbiasa hidup sederhana dari kecil. Tidak neko neko … kerja
yang benar, kehidupannya akan berjalan lancar. Semua kebutuhannya nanti akan
terpenuhi. Itu yang tertanam di benak pak Suyatong dan benar benar diterapkan
dalam kehidupannya.
Keinginannya sederhana saja, anak anak
bisa beres sekolah sampai lulus sarjana.
Memiliki rumah kecil yang nyaman, dilokasi
dekat kontrakannya saat ini, dia sudah kadung senang tinggal di daerah ini.
Pada saat pensiun tidak membebani
kedua anaknya, cukup bisa hidup sederhana saja.
Dan ingin naik haji sebelum tua …
sebelum pensiun.
Tidak perlu punya mobil atau motor,
lebih enak dan ekonomis kemana mana pakai kendaraan umum, apalagi dia
berkeyakinan nanti public transportation
kedepannya akan lebih baik.
Bagi pak Suyatkong fondasi agama
sangat penting, terutama untuk masa sekarang yang semakin bebas.Maka dia akan menyekolahkan
anaknya di sekolah swasta berbasis agama yang kebetulan letaknya tidak jauh
dari rumah kontrakannya sekarang. Dan
biayanyapun terbilang ekonomis karena bukan sekolah swasta yang memiliki
fasilitas wah.
Rencananya dari SD sampai SMA di sekolah
tersebut, baru Universitas inginnya di perguruan tinggi negeri dan jika tidak
diterima akan di sekolahkan di universitas swasta yang memiliki kualitas yang
baik meskipun uang masuknya akan cukup mahal. Lulusan dari universitas yang
bagus menurut pak Suyatkong sangat penting, agar anaknya nanti mudah diterima
kerja.
Mimpinya bisa dikatakan sangat biasa…
sederhana.
Pak Suyatkong yakin dapat memenuhi
keinginan sederhana keluarganya tersebut.
Bekerja dengan benar … hidup mengalir
seperti air …
Tapi ada sesuatu yang mengusik Pak
Suyatkong … yang akhirnya membuat dia goyah.
Inflasi ….. harga dari tahun ke tahun
naik terus …. yang dia sangat rasakan adalah biaya masuk ke sekolah SD swasta
tersebut. 5 tahun yang lalu ketika anak tetangganya masuk ke sekolah tsb
bayarnya Rp. 2 juta dan tahun ini sudah 5 juta.
Pada saat nanti Enik masuk SD berapa ???
Terus bagamana dengan biaya2 lainnya,
harga rumah naik2 terus ….
Pak Suyatkong ingin mengetahui
gambaran besar biayanya … berapa kira2 estimasi kenaikan biaya nanti … seberapa
besar uang yang harus dikumpulkan untuk mewujudkan mimpi sederhananya tersebut.
Grafik di bawah ini adalah biaya biaya
yang harus dibayar pada masa depan, pada saatnya nanti, sesuai estimasi
kenaikan harga atau inflasi setiap tahunnya.
Saat Enik masuk SD di tahun 2019 menjadi Rp. 9,5 juta akibat inflasi 17,5% setiap tahunnya,hampir dua kali lipat dari biaya masuk tahun 2015 yaitu Rp. 5 juta.
Semua biaya naik, uang masuk kuliah
Enik menjadi Rp. 660 juta di tahun 2031.
Yang angkanya fantastis adalah dana
pensiun Rp. 3,45 M …. hanya untuk membiayai hidup bulanan setara Rp. 3,5 juta
di masa sekarang. Dari usia 55 sd 70 tahun …selama 15 tahun.
Untuk mewujudkan mimpi mimpi
sederhananya, melihat grafik di atas ternyata biayanya tinggi …
Bisakah pak Suyatkong memenuhi mimpi
sederhananya …
Berapa dana yang harus disisihkan
setiap bulannya …
Menghitung berapa dana yang harus disisihkan,
maka dibuat 2 pilihan ;
Pilihan A Membuat skenario bahwa ada kenaikan income
setiap tahunnya.
Kadang suka mendapatkan
uang tambahan dari bonus tahunan
dan uang lemburan,
sehingga alokasi dana yang disisihkan bisa
naik 10% setiap
tahunnya.
Pilihan B Disederhanakan, di buat flat dananya, tidak
ada penambahan dana lagi.
Berapa dana yang harus
disiapkan dari sekarang .. dan tetap sama setiap
tahunnya.
Untuk pilihan A dan B, diasumsikan
estimasi return-nya 17,5% pertahun.
Maka alokasi dana pilihan A dan B sbb
:
Pilihan A Rp. 966 rb/bulan dan B Rp.
7,297 jt/bulan.
Alokasi dana pilihan B sebesar 7,5 kali lipat pilihan A.
7,5 kali lipat adalah angka yang besar ….
selisihnya Rp. 6,3 juta setiap bulannya.
Pilih mana A atau B …
Pilihan A paling masuk akal dan
terjangkau untuk dilakukan.
Mimpinya sederhana … karena inflasi
nilainya dimasa depan menjadi tinggi.
Meskipun nilainya tinggi .. ternyata
jika mau merencanakan dan menyiapkannya dari sekarang, nilai tersebut dapat
tercapai … angka fantastis dana pensiun 3,45 M – pun dapat diwujudkan.
Tetapi masih ada pertanyaan yang harus
dijawab :
Berapa income bulanan pak Suyatkong, masih
mampukah menyisihkan Rp. 966 ribu setiap bulannya ?
Apakah selalu mendapat bonus tahunan
dan lemburan ?
Apakah mampu menaikkan 10% setiap
tahun untuk uang yang disisihkan ?
Berapa besar estimasi dana pensiun yang
akan didapat dari perusahaan ?
Apakah …..
Sebetulnya masih ada lagi beberapa
pertanyaan yang harus dijawab.
Dengan bantuan data2 tersebut, mungkinkah
alokasi dana setiap bulannya menjadi berkurang, menjadi lebih kecil ?
Semakin mudahkah mimpi sederhana pak Suyatkong diwujudkan ?
Dengan perencanaan apakah semakin terbayang bagaimana masa depan keluarganya nanti ?
sumber:http://finplanner-jauhari.blogspot.co.id/2015/04/simple-life-simple-dreams.html
0 Response to " Simple Family Simple Life Simple Dreams"
Posting Komentar